Minggu, 31 Oktober 2010

PT Yong Mahakarya Selaras Indonesia (Yong Ma)
(Kembali dengan Positioning Baru)

Lama tidak kelihatan , Yong Ma hadir dengan wajah baru .Lebih elegan dan anggun . Kesan itu kian nampak pada tayangan iklannya di televisi, sosok wanita cantik bergaun merah hadir dalam keremangan suasana makan malam .
Iklan tersebut ,menurut General Manager PT Yong Mahakarya Selaras Indonesia (Yong Ma),Firman Musirwan , bertujuan untuk mengomunikasikan positioning Yong Ma yang baru .Yakni sebagai Magic Com dan Magic Jar bagi kalangan atas.Maka itu, terlihat iklan Yong Ma untuk sekarang ini tidak menonjolkan fungsi dan keunggulan produk, namun lebih pada image.
Apa yang menyebabkan Yong Ma melakukan hal itu ? sekilas kita tengok ke belakang saat Yong Ma memperkenalkan produk Magc Jar. Dulu, saat pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1994, Yong Ma pernah menjadi pemimpin pasar produk penghangat dan penanak nasi sampai tahun 2000-an, lantaran produk ini hadir sebagai pionir waktu itu.
Namun seperti kata pepatah , di mana ada gula di situ ada semut, bulan madu  Yong Ma pun berakhir. Pasalnya, banyak pemain elektronik lain yang kemudian ikut masuk ke pasar penghangat dan penanak nasi dengan harga yang lebih murah.Alhasil posisi Yong Ma tedesak dan akhirnya tenggelam untuk beberapa saat .
Padahal bisa dibilang kala itu brand equity Yong Ma sangat kuat di pasar. Cukup tahu saja, nama Magic Com dan Magic Jar yang kini dikenal orang .Sejatinya adalah trade mark Yong Ma . Merek ini kemudian menjadi generik untuk semua merek produk penghangat dan penanak nasi.
Agar konsumen tidak terus salah kaprah tentang nama Magic Com dan Magic Jar , Firman mengaku pihaknya sudah menegaskan ke pemilik merek lain agar tidak memakai nama Magic Com dan Magic Jar  pada produk mereka.
Sadar bahwa mereknya kian tergerus akibat gempuran pada pesaing, kini Yong Ma pun memutuskan untuk memperbarui positioning nya dengan membidik segmen keas atas. “Kami sudah merasa cukup sulit bila bertempur di segmen menengah bawah, sebab pemainnya sudah sangat banyak”, ujar dia.
Oleh karena itu harga Magic Com Yong Ma kini dipatok sekitar 50 persen lebih mahal dari merek lain yang rata–rata berharga Rp 300 ribuan.Harga itu sengaja dipatok, karena menyangkut kualitas dan positioning baru Yong Ma di pasar.
Sementara itu, Executive Director Yong Ma, Daniel Min, menambahkan bahwa sebagai tahap awal memasuki pasar yang baru, Yong Ma akan memperluas jaringan distribusi di outlet modern. Saat ini, Yong Ma masih mengandalkan jalur distribusi tradisional dengan porsi 90 persen dibandingkan jalur modern yang baru mencapai 10 persen.
Distribusi lewat channel modern ini rencanakan akan terus ditingkatkan seiring dengan berkembangnya outlet modern di Indonesia. Daniel Min yakin , dua sampai tiga tahun kedepan outlet modern di Indonesia akan berkembang cukup pesat seperti di Korea.
Saat ini, produk Yong Ma sudah mengisi hampir setiap toko elektronik ,baik tradisional maupun modern, seperti Electronic City, Best Denki dan channel lainnya.Setiap channel ini membutuhkan cara pendekatan yang berbeda. Untuk toko tradisional misalnya, perusahaan akan lebih sering mengunjungi  mereka sambil memperkenalkan produk terbaru Yong Ma.Cara ini dilakukan karena menurut Daniel, pengetahuan mereka terhadap perkembangan produk masih kurang dibandingkan dengan toko medern.
Adapun cara yang ditempuh dalam promosi ke toko – toko adalah lewat demo produk melalui TV layar kecil. “Setiap orang dalam tim marketing kami bekali barang ini.Tujuan tak lain untuk menarik perhatian mitra dan mempermudah dalam promosi”, papar dia.
Selain itu Yong Ma juga mengadakan lomba display produk bagi setiap toko elektronik yang menjadi  mitra Yong Ma.Toko yang kedapatan memajang produk Yong Ma secara apik akan langsung mendapatkan hadiah.
Sementara untuk outlet modern, Yong Ma sering memanfaatkannya untuk meraih brand image, antara lain dengan menggelar demo masak, termasuk menempatkan para SPG yang selalusiap sedia untuk melayani pelanggan yang datang.
Menurut Ma Yong Do, Presiden Direktur Yong Ma, dengan positioning terbaru Yong Ma, sekarang ini pihaknnya optimistis dapat meraih sukses kembali di pasar Indonesia. “Mulai dari inovasi produk sampai strategi promosi sudah kami siapkan .Kurang lebih 10 persen dari total bujed yang ada sudah kami arahkan untuk kegiatan marketing Yong Ma dimasa sekarang ”,tegas dia.
Diawali dengan iklan di televisi dengan mengambil endorses Sandra Dewi serta Nabila Syakieb, Yong Ma berharap bisa segera mendapatkan image baru di pasar.Begitu juga untuk produk. Jauh hari sebelumnya, jagoan elektronik asal korea ini sudah menyiapkan 28 item produk Magic Com dan Magic Jar. “Tujuannya agar pelanggan memiliki banyak pilihan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Kami menjamin dari sisi desain, kualitas, dan teknologi, kami lebih unggul dibandingkan merek lain”, jelas Ma.
Ma Yong Do tidak asal berpromosi.Ini bisa dilihat dari kelebihan produk Yong Ma. Bila penanak nasi merek lain hanya bisa memasak nasi , dengan Magic Com Yong Ma, konsumen juga bisa membuat kue dan yoghurt. Bahkan penyusun produk ini semuanya dijamin tahan lama dan memiliki garansi.
Sejatinya produk yang dijual Yong Ma tidak hanya Magic Com dan Magic Jar di Indonesia, namun juga beberapa produk elektronik lain yang diklaim Ma, penjualannya mulai”bunyi”di pasar, seperti kipas angin dan blender.
Untuk Magic Com sendiri , saat ini posisi Yong Ma berada di urutan antara dua atau tiga besar dengan pangsa pasar 20 persen. Peraihan pasar sebesar itu tentunya tak lepas dari peran distributor yang berhasil menopang posisi Yong Ma yang dulu sempat jatuh akibat serbuan dari para pesaing.
Kini, jumlah distributor utama Yong Ma di Indonesia sudah menjangkau tiga wilayah, yaitu Sulawesi, Jakarta dan Medan. Tiap – tiap distributor memiliki jangkauan area yang luas, yang arealnya bukan hanya diwilayah induk, namun juga sampai ke wilayah disekitar mereka. Selain distributor utama, Yong Ma juga memiliki layanan purnajual yang kini sudah mencapai 57 cabang di seluruh Indonesia.
Ma beranggapan, Indonesia merupakan pasar dengan potensi yang besar untuk produk seperti Magic Com. Sebab, menurut Ma, kultur masyarakat di sini sama dengan di Korea, yaitu masyarakatnya gemar makan nasi. Untuk itu, dia berkeyakinan bahwa pasar Magic Com dan Magic Jar di Indonesia akan tumbuh dengan baik.
Saat ini, Yong Ma memfokuskan diri pada dua negara berkembang, yakni Indonesia dan Vietnam.Pada kedua negara tersebut ,Ma mengaku Indonesialah yang memberi kontribusi terbesar pada penjualan Yong Ma secara global. Untuk itu, Ma menegaskan bahwa dirinya akan lebih serius lagi memperhatikan pasar Indonesia.