Senin, 15 November 2010

PT Asuransi CIGNA


PT Asuransi CIGNA
(Jaminan Rasa Aman bagi Lansia)
CIGNA menjadi pelopor untuk kaum lanjut usia di Indonesia. Konsepnya unik dan inovatif. Praktiknya pun sudah teruji sukses di beberapa negara.Orang berburu asuransi biasanya didorong oleh keinginan mendapatkan jaminan hidup yang aman dan nyaman. Ini menjadi harapan semua orang dari anak – anak hingga orang lanjut usia. Tapi, asuransi selama ini lebih ditujukan bagi kalangan usia produktif. Alasannya masuk akal, usia ini diharapkan mampu rutin membayar polisi dalam waktu lama. Maklum, perusahaan asuransi tidak mau merugi. Usia lanjut pun belum dilirik oleh perusahaan – perusahaan asuransi di Indonesia.
Tapi, pada 28 Juni 2010 PT Asuransi CIGNA resmi meluncurkan produk asuransi khusus untuk para lansia. Langkah CIGNA boleh dibilang kreatif, berani, sekaligus inovatif. “Usai mempelajari pasar, kami menyadari potensi pasar asuransi di Indonesia masih terbuka lebar . Ini tidak menutup diri pada semua segmen usia, baik usia produktif maupun nonproduktif”, kata Christine Setyabudhi, CEO Asuransi CIGNA.
Produk asuransi jiwa dengan nama CIGNA Second Life (CSL). Ini menjadi produk asuransi pertama buat lansia di Indonesia. Pasar lansia , kata Christine, merupakan niche market di mana perusahaan asuransi lain belum menyentuhnya.”Segmen usia nonproduktif, termasuk lansia, kami yakini juga berhak mendapatkan akses perlindungan asuransi ini ”, imbuh Christine.
Terobosan anyar ini, kata Christine, tak lain sebagai komitmen CIGNA untuk terus mengisi celah kebutuhan akan produk asuransi bagi keluarga.”Ini menjadi bagian strategi kami sebagai customer centric yang terus memahami konsumen, terus melakukan penetrasi pasar, dan kontinu mengomunikasikan produk – produk kami  ”, tambah dia.
Tak jarang, ada keluarga yang menganggap kehadiran lansia sebagai beban. Sebab itu, CSL sengaja ditujukan untuk membantu memberikan solusi bagi lansia untuk tetap mandiri ,memegang kendali atas hidupnya, dan meringankan beban keluarga.”Inovasi ini memperkuat lini pemasaran kami yang sudah dikenal dengan kekuatan afinitas pemasarannya”, kata Christine.
Keberanian CIGNA Indonesia membuka produk ini menyusul kesuksesan CIGNA International menggarap pasar lansia, seperti di Korea, Taiwan, New Zealand, Thailand, Hongkong, dan Cina. Sejak tahun 2009, CIGNA telah melakukan riset global termasuk dalam mengamati pasar dan pandangan konsumen. Christine mengaku belajar dari praktik sukses, khususnya dalam kenal distribusi DRTV (Direct Response TV) dan Pemasaran Internet.
Christine juga optimistik CIGNA mampu menggarap pasar spesifik ini. Apalagi menunjuk pada data BPS, pangsa pasar untuk produk lansia ada sekitar 11 persen dari penduduk Indonesia. “Angka ini menurut kami akan terus meningkat di masa mendatang”, tandas Christine.
Segmen lansia  yang dimaksud tak lain adalah mereka yang berusia 55 – 80 tahun. Ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh bagi para pemegang polis. CSL, salah satunya, menjadi perlindungan jiwa seumur hidup. Asal tahu saja, ini buka asuransi kesehatan. Perlindungan dibayar kapan pun bila tertanggung meninggal. Termasuk bila usianya lebih dari 100 tahun. Selain itu, beda dari asuransi pada umumnya, CSL bisa diraih tanpa pemeriksaan kesehatan. Preminya juga tetap dan terjangkau dengan santunan perlindungan yang bervariasi.
Sebagai pengganti proses cek medis, kata Christine, diberlakukan masa tunggu dua tahun pertama. Dalam masa dua tahun pertama itu, bila yang tertanggung meninggal karena kecelakaan, uang pertanggungan  akan di bayar pada ahli waris. Tapi, bila si tertanggung meninggal karena sakit, dalam masa tunggu dua tahun pertama itu, total premi yang sudah dibayarkan akan dikembalikan 100 persen.
CSL menyediakan beberapa pilihan santunan,yakni Rp 50 juta , Rp 75 juta, Rp 100 juta, dan Rp 150 juta. Sementara, premi tetap dimulai dari Rp 15.000 per hari atau Rp 450 ribu per bulan. Angka ini untuk besar santunan Rp 75 juta. Strategi harga yang terapkan ini seiring dengan resikonya. Christine melihat resiko produk asuransi ini cukup tinggi khusus nya risiko kematian. Tapi, ia optimistik bisa mengatasi risiko itu.
Sementara itu, komunikasi produk dilakukan dengan dua media utama, yakni DRTV dan Pemasaran Internet. DRTV merupakan bentuk iklan televisi yang mendorong konsumen untuk memberika tanggapan langsung pada perusahaan . Konsumen tinggal menelepon dengan nomor bebas pulsa. Cara ini sudah teruji sukses di Amerika Serikat. CIGNA dalam industri asuransi di Indonesia.
CIGNA juga menggunakan internet sebagai media komunikasi. Media ini dipilih mengingat penetrasi internet di Indonesia sangat pesat. “Dengan internet, kami bisa menyasar sasaran pasar utama maupun sasaran penunjang. Kami yakin hal tersebut cukup mendukung komunikasi produk ini”, kata dia. Sejalan dengan itu, komunikasi ini atas dengan ragam iklan dan komunikasi lini bawah melalui berbagai aktivitas juga digelar untuk mendongkrak kesadaran akan produk.
Sepertinya, CSL akan menjadi produk yang bakal diandalkan untuk memperluas pangsa pasar bagi perusahaan asuransi yang sudah 20 tahun beroperasi di Indonesia ini. Lantaran masih dalam taraf pemantauan, CIGNA belum bisa menargetkan jumlah nasabah yang akan direkrut tahun ini. Tak tertutup kemungkinan, apa yang dilakukan CIGNA ini bakal diikuti oleh perusahaan asuransi lainnya.       

PT Bank UOB Buana


PT Bank UOB Buana
(Tawarkan Gaya Hidup bagi Wanita Modern)
Sejak peluncuran UOB Lady’s Card di Singapura, Malaysia, dan Thailand, para wanita di ketiga negara itu sangat menyadari nilai yang ditawarkan dari kartu tersebut. Indonesia pun tak ingin ketinggalan, sehingga 28 Juli 2010, UOB Lady’s Card pun resmi di luncurkan. Ya, PT Bank UOB Buana bekerja sama dengan MasterCard meluncurkan kartu khusus untuk para wanita Indonesia.
Selain itu, hasil survei berakhir dari MasterCard WorldWide Index of Women’s Advancement (MWIWA) menunjukkan perkembangan yang signifikan dari keseluruhan indeks untuk Indonesia. Angkanya meningkat dari 75,29 di tahun 2009 ke nilai 96,79 di tahun 2010. Nilai peningkatan jenjang pendidikan terlihat kuat, yakni 109 wanita per 100 pria.
Artinya, wanita di Indonesia terus melanjutkan pengembangan dirinya dengan jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Hal ini mengakibatkan peningkatan nilai penghasilan mereka. Ditambah, faktanya, semakin banyak wanita yang mendapatkan penghasilan di atas rata –rata. Peningkatan yang signifikan juga terlihat pada wanita yang menduduki posisi manajerial dari 51 wanita per 100 pria di tahun 2009 naik menjadi 99 wanita per 100 pria pada tahun ini.
“Selain potensi pasar yang signifikan, produk kartu kredit yang benar – benar di khususkan bagi wanita masih jarang di Indonesia. Di samping itu juga, UOB Lady’s Card telah eksis selama lebih dari 20 tahun di Singapura, dan kartu ini juga di terbitkan di Malaysia serta Thailand ”, kata Iwan Notowidigdo, Kepala Divisi  Unsecured Business PT Bank UOB Buana.
Jumlah total cardholder di tiga negara tersebut saat ini adalah sekitar 400 ribuan. Dengan adanya UOB Lady’s Card di Indonesia, maka akan menambah potensi ekspansi, serta menobatkan UOB Lady’s Card menjadi “The Only Lady’s Card that Strongly Stands Out in the Region”.
Dengan adanya produk baru  UOB Lady’s Card ini, Bank UOB Buana mempunyai kesempatan besar untuk lebih mengoptimalkan pelayanan kepada customer atau cardholder wanita yang sangat berpotensi untuk penambahan akuisisi  serta usage kartu, yang pada intinya diharapkan dapat menyumbang pertumbuhan portofolio  perusahaan yang sehat. Sekedar informasi, UOB Lady’s Card sendiri memiliki dua tipe , yaitu UOB Lady’s Card dengan desain red rose dan UOB Lady’s Platinum dengan desain pink rose.
Kartu ini di desain secara khusus untuk memenuhi gaya hidup wanita mandiri dan sukses dengan menyediakan berbagai tawaran eksklusif yang menarik. Pemilik kartu dapat mengoptimalkan pengeluarannya dengan menikmati berbagai diskon dan reward menarik yang di tawarkan dari loyalty programme.
“Kartu ini telah diterima dengan baik di pasar regional sejak pertam kali diluncurkan dan sekarang saat yang tepat untuk menawarkannya kepada para wanita di Indonesia. Kami yakin, UOB Lady’s Card akan menjadi kartu yang harus berada di dompet setiap wanita Indonesia  ”, kata Iwan.
Karakteristik segmen yang dibidik UOB Lady’s Card adalah wanita mapan yang memiliki penghasilan sendiri, pendidikan tinggi, dan mereka adalah orang yang berperan dalam keputusan – keputusan finansial pribadi maupun keluarganya. Maka, tak heran jika UOB Lady’s Card juga menempatkan diri sebagai solusi finansial yang paling dekat di kehidupan target pasar.
“UOB Lady’s Card memberikan design, look and feel serta fullcomplete range of benefits yang di khususkan bagi wanita, dan hanya wanita yang dapat memiliki ini. The men don’t get it. Karenanya, dari segi jenis kebutuhan pun pasti berbeda dari pemegang kartu lainnya ”, tegas dia.
Oleh karena itu, dalam tahap sosialisasi guna membangun product dan brand awareness, UOB Lady’s Card melakukan startegi komunikasi melalui iklan koran, majalah, papan reklame, tim sales, dan lain sebagainya. Tentu saja, semua bentuk promosi melingkupi lini atas dan lini bawah.
“Kami sudah menayangkan iklan – iklan di televisi, koran, majalah dan tabloid yang disesuaikan dengan segmentasi. Untuk aktivitas below the line, selain melakukan launching dan akuisisi terhadap potential customer yang hadir, kami juga secara aktif menyebarkan brosur , newsletter, sms blast, dan lain sebagainya, untuk menginformasikan hadirnya UOB Lady’s Card, baik kepada existing customer kami maupun kepada masyarakat luas”, papar dia.
Tak hanya itu, untuk melakukan penetrasi pasar, tersedia dua jalur. Pertama, melalui media massa. Caranya dengan memberikan informasi dan edukasi satu arah mengenai mafaat dan keuntungan UOB Lady’s Card sebagai kartu yang memahami wanita dan mengerti seluruh kebutuhannya. Kedua, melakukan pendekatan dengan menggandeng partner untuk bersama –sama melakukan edukasi kepada customer akan manfaat yang mereka dapatkan dengan menggunakan UOB Lady’s Card.
“Kami mempersiapkan channel – channel yang lengkap untuk menawarkan UOB Lady’s Card kepada customer. Dari UOB contact center, tim telemarketing,tim direct sales, dan juga tim road show  yang akan menempatkan booth – booth akuisisi di berbagai mal yang sesuai dengan target market kami. Selain itu, kami juga melakukan pendekatan kepada setiap partner dan bekerja sama untuk membuka booth akuisisi di tempat – tempat mereka  ”, ungkap Iwan.
Ditambahkan dia, iuran tahunan UOB Lady’s Card diberlakukan sama dengan kartu – kartu UOB sebelumnya. UOB Lady’s Card (kelas Gold) memiliki iuran tahunan Rp 350 ribu untuk basic card, dan Rp 175 ribu untuk kartu kedua /suplemen; UOB Lady’s Platinum (kelas Platinum) iuran tahunannya Rp 700 ribu untuk basic card, dan Rp 350 ribu untuk kartu kedua/suplemen. Dan, tentu saja UOB memberikan bebas iuran tahunan di tahun pertama. UOB Lady’s Card dan Lady’s Platinum juga memiliki bunga yang kompetitif 3,5 persen dan banyak penawaran cicilan 0 persen hingga 12 bulan di berbagai partner/marchant ternama.
“Target UOB Lady’s Card adalah mengakuisisi 200 ribu pemegang kartu dalam tiga tahun ke depan. Selain itu, kami berkonsentrasi pada pengembangan fitur – fitur kartu yang senantiasa berevolusi dan menjadi lebih lengkap untuk meningkatkan usage kartu serta kesetiaan customer”, harap Iwan.

BEL MART


BEL MART
(Lemari Esnya Para Ibu)
Lewat daging ayam, para ibu rumah tangga menjadi target bidikan. Lokasi outlet pun diusahakan berjarak dekat dengan lingkungan pemukiman. Demikian cara Bel Mart melakukan ekspansi pasar.
Khusus di wilayah Jakarta dan sekitarnya, permintaan pasar untuk produk daging ayam cukup tinggi. Sementara di lain pihak, konsumen produk ini yang mayoritas para ibu rumah tangga, kini memiliki kegiatan yang tidak kalah padat dibandingkan suaminya. Banyak di antara mereka tidak menyempatkan waktu khusus untuk berbelanja. Melihat kondisi ini, pada Desember 2009 lalu, Bel Mart salah satu unit usaha dari Sierad Produce dihadirkan sebagai solusi bagi para ibu rumah tangga yang membutuhkan daging ayam segar dan higienis untuk keperluan mereka.
Seperti diketahui, daging ayam merupakan sumber protein yang cukup tinggi dan harganya pun cukup terjangkau. Hampir semua kalangan menyukainya. Peluang ini lah yang dimanfaatkan Bel Mart untuk menggarap pasar daging segar dengan membangun outlet khusus daging ayam segar.
Tak disangka, perkembangannya pun cukup menjanjikan. Dari pertama kali dibuka, yang hanya berjumlah tiga outlet (di wilayah Tebet, Rawamangun, dan Cinere), sekarang sudah ada 30 outlet (perkembangan dalam kurun waktu delapan bulan). Dan sampai akhir bulan Agustus, akan bertambah lagi menjadi 35 sampai 40 outlet. “Tahun ini kita berencana akan membuka hingga 50 outlet yang tersebar di Jabodetabek ”,kata Trie Yoga Wirawanto, GM Operations & Training PT Sierad Produce Tbk.
Bel Mart hadir dengan tujuan untuk memanjakan para ibu rumah tangga. Dengan membeli di sana, mereka tidak perlu bangun pagi dan repot untuk memotong daging ayam. Untuk itu, Bel Mart berusaha menempatkan sejumlah outletnya di lokasi yang dekat dengan permukiman penduduk. Jam operasi toko pun cukup panjang, yaitu mulai dari pukul 07.00 – 21.00. “Jadi, kapan pun para ibu membutuhkan ayam untuk dikonsumsi, mereka bisa dengan mudah mendapatkannya”, imbuh Yoga.
Dijelaskan oleh dia, semua daging ayam yang ada di Bel Mart berlabel halal dari MUI (Majelis Ulama Indonesia), karena cara pemotongannya pun di sesuaikan dengan standar MUI. Selain itu Bel Mart merupakan toko yang mempunyai sertifikat seperti ISO, HACCP, serta BNKP. Saban harinya, terserap sekitar enam ton daging ayam, disuplai ke seluruh 30 outlet Bel Mart yanga ada saat ini.
Di Bel Mart, daging ayam selalu dalam kondisi segar, karena rutin diganti setiap hari. Selain itu, harga jual ayam sangat kompetitif, dan konsumen mendapatkan nilai lebih berupa daging yang higienis dengan standar mutu pelayanan yang baik, serta kondisi toko yang nyaman. Kisaran harga sesuai dengan harga di pasaran, untuk daging ayam seberat mulai dari 78 ons, 89 ons, sampai satu kilogram ke atas. “Dengan outlet yang nyaman dan desain yang modern, harga yang ditawarkan menjadi relatif murah ”, ujar Yoga berpromosi.
Menurut Yoga, Bel Mart diibaratkan sebagai kulkasnya para ibu. Mereka tidak perlu lagi menyimpan ayam dalam jumlah banyak di lemari es, karena mereka bisa dengan mudah mendapatkan daging segar di Bel Mart.
Jika ditilik dari produk yang dijual, ternyata yang tersedia disana buakn semata daging ayam. Di Bel Mart juga dijual produk – produk lain yang berkaitan erat dengan daging ayam, seperti saus dan beraneka macam menu bumbu. Dengan begitu, para ibu bisa sekaligus berbelanja aneka bumbu dan saus selain tentunya daging ayam. Selain daging ayam segar, Bel Mart juga menyediakan daging ayam olahan, daging ayam yang sudah dibumbui, dan daging ayam siap makan.
Untuk pengembangan pasar, perusahaan ini getol melakukan aktivitas promosi. Untuk aktivitas ATL misalnya, manajemen melakukan acara bincang – bincang di beberapa radio dengan tujuan untuk mengedukasi konsumen bahwa membeli daging ayam haruslah yang sehat dah higienis. Beriklan di majalah wanita juga kerap dilakukan, di samping menyebarkan brosur dan katalog berisi daftar harga.
Bel Mart juga kerap melakukan aktivitas BTL seperti demo masakdan program – program lainnya seperti gathering, serta memberikan resep – resep masakan lewat brosur – brosur yang rutin di bagikan gratis tiap dua minggusekali. Tak ketinggalan pula mereka berpromosi di media  jejaringan sosial seperti Facebook.
Fransisca Lucky P, Corporate Marketing Head PT Sierad Produce Tbk, menambahkan, guna memudahkan konsumen mendapatkan produk Bel Mart, pelayanan juga terus di tinggikan. Di antaranya adalah layanan pesan antar Bel Mart, untuk radius 3 – 4 kilometer tanpa dikenakan biaya pengiriman, dengan minimum pembelian Rp 50 ribu. Selain itu, diadakan juga program loyalty card, dimana setiap pembeli Rp 50 ribu  (berlaku kelipatan), pembeli akan mendapatkan satu poin yang bisa dikumpulkan hingga menjadi delapan poin. Nantinya, poin tersebut dapat ditukarkan dengan salah satu merchandise, seperti payung, mug, celemek masak, dan sarung tangan masak. “Semua program ini kami buat untuk menciptakan  loyalitas konsumen , di samping kami konsisten dengan kualitas produk serta keramahan pelayanan”, imbuh dia.
Sementara itu, Yoga optimistik Bel Mart akan terus berkembang, seiring dengan meningkatnya permintaan masyarakat terhadap produk daging ayam. Untuk area outlet, Bel Mart tidak hanya akan di wilayah Jabodetabek saja, tapi juga akan berekspansi di daerah Jawa Barat (Bandung) atau Jawa Timur. Saat ini, Bel Mart sudah masuk ke Bogor dan tidak lama lagi akan masuk Bandung. Strateginya adalah memperhatikan distribusi,karena kedekatan lokasi rumah potong ayam dengan toko cukup memengaruhi harga.              

Perusahaan CLICKZ


Perusahaan CLICKZ
(Ciptakan Segmen Baru)
Clickz hadir sebagai alternatif minuman baru dengan membidik segmen berbeda dari kompetitor. Berhasilkah? Minuman suplemen saat ini sadah menjadi bagian dari gaya hidup modern.Dengan aktivitas masyarakat urban yang sangat padat, otomatis dibutuhkan suplemen untuk mengembalikan stamina dengan cepat agar tetap bugar dalam menjalani aktivitas keseharian. Maka, tak heran jika banyak produk minuman suplemen “membanjiri” pasar bahkan tak terhitung jumlahnya, baik kemasan sachet maupun botol.
Salah satu produk baru – baru ini yang meramaikan pasar adalah Clickz . Menurut Woottipan Boonruangrutana, General Manager Marketing Clickz, pihaknya melihat pasar minuman berenergi sangat potensial. Euromonitor mencatat bahwa volume penjualan minuman berenergi di Indonesia pada tahun 2010 mencapai Rp 4.700 miliar.Ditambah, untuk minuman soda sendiri besarannya tak kurang dari 10 kali lipat minuman energi.
“Sebelum di luncurkan, pertimbangan yang dilakukan sudah melalui proses tes pasar yang dilakukan di Surabaya, tahun lalu (2009). Alasan dipilihnya kota tersebut karena dari sisi profil target konsumen dinilai mewakili secara keseluruhan ”, kata dia.
Ditambahkan  Woottipan, Clickz hadir sebagai alternatif minuman baru dengan nilai lebih dibanding minuman berenergi berbentuk cair dan minuman berkarbonasi (soft drink). Keunggulan pertama ada pada kemasan PET bottle Clickz yang lebih besar130 ml dibandingkan minuman berenergi yang ada di pasaran.
“Umumnya, ukuran dan desain botol yang kompak menjadi penting karena biasanya minuman energi tidak dikonsumsi sekali habis , melainkan dibeli untuk dibawa. Dengan desain yang ringkas , tentu saja clickz menjadi lebih unggul dibandingkan kompetitor ”, ucap dia.Desain Clickz sendiri merupakan hasil riset. Menurut riset tersebut , PET bottle yang kokoh , nyaman digenggam, serta mudah dibawa disukai oleh konsumen.
Menurut Woottipan, sejauh ini ada dua format minuman berenergi dipasaran, yakni sachet dan kemasan botol kecil. Kemasan PET bottle sendiri akan menciptakan segmen baru dan pangsa pasar tersendiri. Selain itu, karena hadir  dengan ukuran lebih besar, dari hasil survei, konsumen juga menyukai rasa dan desain kemasan Clickz.
Keunggulan kedua, lanjut Woottipan, Clickz juga bermanfaat untuk menambah stamina dibandingkan dengan minuman berkarbonasi.Ketika dikonsumsi siang hari, Clickz dapat menggantikan air untuk mengusir rasa haus sekaligus menambah kesegaran. Saat sedang beraktivitas, Clickz mampu menjaga tubuh agar tetap bugar.
Clickz hadir sebagai active functional drink, yakni minuman ringan non carbonated dengan aroma khas jeruk segar, rasa manis asam.Sebagai minuman baru, Clickz menawarkan kesegaran, stamina, kenyamanan , nilai lebih untuk kaum muda yamg modern dan dinamis.
Adapun target pasar utama yang dibidik Clickz adalah kaum muda direntang usia 20 – 30 tahun yang menghendaki stamina prima, bertempat tinggal di daerah urban maupun suburban, serta selalu berpola pikir dinamis dan energik. Sedangkan pangsa pasar Clickz terdiri dari  pelajar/mahasiswa (23 persen); buruh (22 persen); serta profesional muda/pekerja kantoran (21 persen).
Oleh karena itu, dalam melakukan penetrasi pasar, strategi komunikasi yang diterapkan mengarah pada pesan – pesan tertentu. Misal, Clickz merupakan minuman energi gaya baru dengan kemasan botol plastik untuk generasi muda. Tak hanya itu, Clickz juga memberikan kepercayaan diri untuk kaum muda dan mudah dibawa ke mana saja dibandingkan minuman energi sachet.
Untuk menyokong promosi Clickz di Indonesia, Wootipan juga menyiapkan investasi besar di bidang marketing . Salah satunya dengan menggandeng VJ Daniel Mananta sebagai brand ambassador. Adapun alasan dipilihnya Daniel karena dianggap mampu mencerminkan figur kaum muda yang aktif, multitelenta, dinamis, dan selalu terlihat semangat.
“Kami menilai, Daniel mampu mempresentasikan produk Clickz sebagai individu yang aktif, dinamis, trendi, dan inovatif. Dengan gayanya yang spontan dan energik, dia memang selalu bisa menghidupkan suasana dalam setiap acara yang dipadu. Dengan dipilihnya Daniel, diharapkan ini bisa mewakili beragam kegiatan target konsumen Clickz”, jelas Woottipan.
Selain itu, guna menumbuhkan brand awareness dan juga product knowledge , Clickz akan menggelarkan berbagai program promosi secara langsung. Salah satunya adalah melalui road show  di berbagai kota besar di Indonesia , yakni Jakarta , Surabaya, Bandung, Yogyakarta, Solo, dan Semarang. Tentunya, lokasi yang disasar adalah tempat – tempat strategis seperti kampus, kantor, tempat olahraga, hingga rest area.
“Clickz juga melakukan strategi komunikasi melalui lini atas dan bawah. Di lini atas, iklan Clickz sudah tayang di lima stasiun televisi nasional secara kontinu sampai dengan akhir tahun. Sedangkan di lini bawah, Clickz menggelar acara peluncuran produk di Jakarta Fair, memberikan sampling selama  mudik, mengadakan event akhir tahun, dan sponsorship kegiatan – kegiatan yang berhubungan erat dengan aktivitas target pasar Clickz ”, papar Woottipan.
Hingga saat ini, Clickz sudah tersedia di kota – kota besar di seluruh Indonesia. Mulai dari convenience store, warung, rest area, rumah makan, hingga gym atau pusat olahraga. Clickz sendiri di pasarkan dengan harga Rp 3.500 per botol. Adapun kandungan bahannya terdiri dari gula , ginseng, caffeine, taurine ,dan vitamin C.
“Saat ini, proses distribus dilakukan nasional secara bertahap. Distribusi di Jawa dimulai bulan Juni, disusul di Kalimantan dan Sulawesi di bulan Agustus, dan di Sumatera sendiri distribusi akan dimulai bulan September . Cickz akan tersedia juga di jaringan peritel modern nasional dan lokal”, kata Woottipan.
Untuk tahun pertama, Clickz menargetkan penjualan sebanyak 30 juta botol. Diharapkan produk ini bisa meraih 10 persen dari market share yang ada. Tentunya, ini didukung dengan rasa optimistis  dan respons positif dari konsumen. “Kunci suksesnya adalah support dan kerja sama yang baik dengan semua pihak, baik dari sales departemen, distributor, promotion, advertising, dan media”, tegas dia.